LINGGA – Bukan sekadar hadir untuk menertibkan, Satuan Samapta Polres Lingga tampil dengan wajah baru menjadi mitra masyarakat melalui patroli dialogis di Dabo Singkep. Upaya ini bukan hanya bagian dari strategi keamanan, tapi juga ajakan terbuka kepada warga Lingga untuk bersinergi menjaga lingkungan mereka sendiri. Selasa, (15/4/2025)
Di tengah hiruk-pikuk pasar dan pusat keramaian yang jadi denyut nadi kehidupan warga, personel Samapta Polres Lingga terlihat tak hanya berjalan menyusuri lorong pasar mereka juga berbincang, menyapa, bahkan mendengarkan keluhan warga. Inilah bentuk baru patroli pendekatan humanis yang mengedepankan dialog dan edukasi.
“Kami tidak ingin masyarakat hanya melihat kami sebagai petugas berseragam. Kami ingin mereka melihat kami sebagai rekan, yang bersama-sama menjaga ketertiban dan kenyamanan,” ujar IPTU Arfen, Kasat Samapta Polres Lingga.
AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Lingga, melalui IPTU Arfen, menekankan pentingnya trust building dalam setiap langkah pengamanan. Menurutnya, ketika masyarakat merasa nyaman untuk berinteraksi, potensi gangguan kamtibmas akan lebih mudah dicegah.
Patroli dialogis ini juga merupakan ajakan terbuka kepada masyarakat untuk berani ambil bagian dalam menjaga lingkungannya. Melalui edukasi langsung, warga diingatkan untuk selalu waspada dan tak segan melaporkan hal-hal mencurigakan.
“Kami sediakan Call Centre 110, aktif 24 jam. Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami siap menerima, bukan hanya laporan, tapi juga masukan,” tambah IPTU Arfen.
Di balik strategi preventif ini, ada komitmen jangka panjang untuk menciptakan budaya keamanan berbasis kolaborasi. Dengan kehadiran yang konsisten dan pendekatan yang persuasif, Polres Lingga berharap bisa menciptakan rasa aman yang bukan dipaksakan, melainkan dibangun bersama.
“Keamanan itu bukan hanya tugas polisi. Ini tanggung jawab bersama. Dan kami percaya, lewat komunikasi yang terbuka, kita bisa membangun lingkungan yang saling melindungi,” pungkasnya.
Langkah ini menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya soal tindakan tegas, tetapi juga tentang kedekatan, keterbukaan, dan kepercayaan. Di Kabupaten Lingga, polisi tak lagi berdiri di seberang masyarakat tetapi mereka berjalan bersama.
